Minggu, 14 Mei 2006
Tabloid Polygami akan terbit?
Jakarta, Rakyat Merdeka. Desas-desus segera beredarnya Tabloid Poligami yang belakangan ini mulai menjadi kekhawatiran publik terutama kaum perempuan disambut Dewan Pers dengan hati-hati. Sikap mereka nyaris sama saat majalah Playboy versi Indonesia akan terbit.
“Silakan saja jika ingin terbit, cuma apakah akan melanggar kode etik jurnalistik itu baru bisa kita sikapi saat mereka terbit. Susah bagi kita menilai kalau saat ini,” ujar anggota Dewan Pers, Leo Batubara kepada Rakyat Merdeka usai menjadi saksi ahli sidang Sarah Azhari di PN Jakarta Barat, Senin (8/5) siang tadi.
Nama tabloid milik pengusaha Ayam Bakar Wong Solo, Puspo Wardoyo yang bersentuhan dengan istilah yang selama ini dianggap tabu oleh kaum perempuan pun belum bisa dianggap Dewan Pers sebagai senjata untuk melarang penerbitannya.
Leo mencontohkan saat majalah Playboy versi Indonesia akan terbit, nama Playboy sendiri sudah identik dengan majalah serupa terbitan Amerika yang isinya penuh dengan foto-foto wanita telanjang. Namun Dewan Pers tetap menunggu majalah itu terbit dan baru memberikan fatwanya. “Konsumennya kan ada dan dilindungi undang-undang. Jadi sah-sah saja,” lanjutnya.
Kecaman justru datang dari kalangan aktivis perempuan yang diwakili Ketua LBH Apik, Ratna Baramurti. Ratna mengancam melancarkan somasi jika penerbitan tabloid ini tetap dilakukan karena dianggap mampu menyebarluaskan ajaran poligami dan membodohi perempuan Indonesia. “Tabloid ini merupakan ancaman bagi perempuan Indonesia,” tegasnya.
Poligami sendiri dipandangnya sangat bertentangan dengan perjuangan kesetaraan gender dan hukum Indonesia, yaitu Undang-Undang Perkawinan tahun 1974 tentang kesetiaan pasangan suami istri baik soal kebutuhan lahir dalam batin.
Sedangkan, Redaktur Pelaksana Tabloid Poligami, Dastro saat dihubungi mengatakan, selama ini masyarakat melihat Poligami dari sudut pandang yang negatif alias buruk, seperti yang terjadi pada artis Angel Lelga dan Mayangsari.
“Padahal mereka punya pemikiran-pemikiran yang jernih dan bagus dari mereka, soal kenapa memilih menerima Poligami,” jelasnya.
Rencananya Tabloid Poligami ini sendiri akan terbit 18 halaman. Dalam terbitan perdananya akan memunculkan profil kalangan intelektual dan artis yang menjadi pelaku-pelaku poligami seperti, bekas istri ketiga Rhoma Irama, Angel Lelga. (iga)
Laporan: Dudy Novriansyah
Sumber : rakyatmerdeka.co.id
Catatan Pak Aming
1. Aku ucapkan kepada Tabloid Polygami "Marhaban, ahlan wasahlan, semoga bermanfaat dan membawa keberkahan dan pencerahan bagi kehidupan umat Islam di Indonesia"
2. "Poligami sendiri dipandangnya sangat bertentangan dengan perjuangan kesetaraan gender dan hukum Indonesia, yaitu Undang-Undang Perkawinan tahun 1974 tentang kesetiaan pasangan suami istri baik soal kebutuhan lahir dalam batin".
Aku tidak sependapat dengan pandangan yang demikian, sebab itu sama saja menyatakan bahwa poligami sebagai ajaran Al Qur'an bertentangan dengan perjuangan kesetaraan gender dan hukum Indonesia tersebut. Padahal tidak demikian, sebab Ajaran dan aturan Al Qur'an yang dibuat oleh Allah SWT, Tuhan yang tahu betul tentang tabiat dan sifat manusia (sebab Dia yang mencipta manusia) pasti benar dan betul, makanya kalau sepertinya bertentangan, maka pasti yang salah adalah ajaran dan aturan yang dibuat manusia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Salam kenal pak...kalo menurut pendapat saya,polygami itu sangat tidak menguntungkan kaum wanita.Mana ada sih kaum wanita yang mau dimadu?
Posting Komentar