Salurkan Infaq Anda untuk PEMBANGUNAN GEDUNG MADRASAH DINIYAH MUHAMMADIYAH SIDOMULYO KEC.ANGGANA KAB.KUKAR melalui: BRI UNIT ANGGANA No. Rek. 4565.01.003179.53.3 a.n. PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH ANGGANA

AmirHady RadioOnline

Free Shoutcast HostingRadio Stream Hosting

lazada

Rabu, 23 Februari 2011

Kalau Tidak Menyebarkan Ahmadiyah, “Priyuk Nasi Saya tidak Ngebul”

Sunday, 20 February 2011 12:39

Jakarta, mediaumat.com- Suparman di hadapan guru ngajinya mengaku bahwa ia bersedia menjadi anggota Ahmadiyah dan bahkan menjadi Ketua Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Cikeusik lantaran faktor ekonomi. Hal itu diungkapkan Ketua MUI Banten KH Aminudin Ibrahim dalam acara Halqah Islam dan Peradaban (HIP) ke-27, Ahad (20/2) di Wisma Antara, Jakarta.

Anggota Tim Pencari Informasi dan Fakta (TPF) MUI Pusat Kasus Cikeusik ini menjelaskan panjang lebar tentang keberadaan Ahmadiyah di Pandeglang. Sekitar 250 anggota Ahmadiyah Pandeglang akhirnya kembali ke pangkuan Islam setelah diadakannya sosialisasi SKB 3 Menteri pada Nopember 2008 lalu.

Namun tersisa delapan orang warga yang bersikukuh tetap tidak mau tobat. Mereka adalah para mubaligh Ahmadiyah, salah satunya adalah Suparman warga Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang.

Dalam sosialisasi SKB 3 Menteri itu, terjadilah dialog antara Suparman dengan guru ngajinya yakni Ketua MUI Cikeusik KH Amir. Amir pun menanyakan mengapa Suparman bisa masuk Ahmadiyah. Semua dalil yang diajukan Suparman tentang kenabian Mirza Ghulam Ahmad, terbantahkan dengan telak. Namun Suparman enggan keluar dari Ahmadiyah.

Akhirnya, karena sudah tidak ada argumen berdasarkan dalil Al-Qur'an maupun Hadits lagi, maka ia pun mengakui alasan yang sebenarnya sehingga ia tidak mau kembali ke jalan yang benar.

"Pak Kiyai kalau saya tidak melaksanakan ini (ajaran Ahmadiyah, red), priyuk nasi saya tidak ngebul" ujar Aminudin menirukan ucapan Suparman kepada Amir.

Maka terungkaplah bahwa Suparman diberi berbagai fasilitas yang menggiurkan oleh JAI Pusat. Di antaranya, tiap bulan ia digaji Rp 10 juta perbulan, diberi uang Rp 150 juta untuk membeli rumah, diberi dana Rp 150 juta untuk kegiatan ‘dakwah' di bulan Ramadhan.

Karena Suparman tidak mau meninggalkan mencari nafkah dengan cara yang haram itu, akhirnya masalah ini naik ke Bakorpakem tingkat Kabupaten Pandeglang. Terjadilah dialog dan disepekatilah bahwa Suparman tidak akan mengajarkan lagi ajaran sesatnya.

"Bahkan kesepakatan itu ditandatangani oleh Suparman sendiri," ujar Aminudin di hadapan 600 peserta talkshow yang bertema Ahmadiyah Berulah,Umat Islam di Fitnah (Menelisik Konspirasi dan Targetnya) itu.

Aminudin pun mengungkapkan bahwa ternyata Suparman melanggar perjanjian itu. Karena faktanya ia malah terus mengembangkan ajaran Mirza Ghulam Ahmad, nabi palsu utusan kolonial Inggris.

"Ia tetap door to door mengajak orang untuk masuk Ahmadiyah dengan iming-iming akan diberi uang," ujarnya. Berdasarkan pengakuan warga kepada Aminudin, uang yang akan diberikan itu variatif tergantung tugasnya nanti. "Yang jelas berkisar 1,5 juta-10 juta rupiahlah," ujarnya kepada mediaumat.com. Sehingga akhirnya di Cikeusik saat ini ada 25 warga yang turut menjadi anggota JAI.

Dalam takshow bulanan yang diselenggaran oleh Hizbut Tahrir Indonesia itu, nampak pula Ketua Dewan Pembina TPM Mahendradatta; Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PPP Mohammad Arwani Thomafi; Wakil Ketua Komnas HAM Nurcholis; dan Jubir HTI Muhammad Ismail Yusanto. Mereka hadir sebagai pembicara. Kecuali Nurcholis, semua pembicara sepakat bahwaPresiden SBY harus segera membubarkan Ahmadiyah.[] joko prasetyo

Selasa, 22 Februari 2011

Lokakarya pembuatan desain....




Lokakarya dengan topik "Desain Penataan dan Pengembangan Kelembagaan serta Pemekaran Wilayah di Prop. Kalimantan Timur" yang dilangsungkan di Ruang Rapat Kantor BAPPEDA Prop.Kaltim Samarinda. Narasumber Jawa Post Institut of Pro Autonomy (JPIP) Area Kaltim, Dr.Meiliana, SE.,M.M (Kepala PKP2A III LAN), Warsilan, SE., MT (Planology UNMUL), Aji Sofyan Effendi, SE., M.Si (Ahli Studi Pembangunan UNMUL), KOREM Aji Surya Nata, Drs. Undunsyah, M.Si (Bupati Tana Tidung, dan BPPDT Prop. Kaltim.
Kegiatan diselenggarakan oleh BAPPEDA Prop.Kaltim, Badan Pengelola Perbatasan, Pedalaman dan Daerah Tertinggal (BPPDT Prop.Kaltim, Center for Community Empowerment & Economic (C-FORCE) didukung oleh Kemitraan Jakarta. Selasa, 22 februari 2011.

Komentar penulis: Materi sangat luas tapi waktu dari jam 9:00 s.d 14:00, cuma 5 jam termasuk acara pembukaan, padahal mesti membahas desain penataan kelembagaan, desain pengembangan kelembagaan dan membahas desain pemekaran wilayah di prop. Kaltim. Secara logis menurut saya paling tidak perlu waktu tiga hari.

Kamis, 17 Februari 2011

SAYA ANTI DEMOKRASI


oleh : Emha Ainun Nadjib
Kalau ada bentrok antara Ustadz dengan Pastur, pihak Depag, Polsek, dan Danramil harus menyalahkan Ustadz, sebab kalau tidak itu namanya diktator mayoritas.
Mentang-mentang Ummat Islam mayoritas, asalkan yang mayoritas bukan yang selain Islam - harus mengalah dan wajib kalah. Kalau mayoritas kalah, itu memang sudah seharusnya, asalkan mayoritasnya Islam dan minoritasnya Kristen. Tapi kalau mayoritasnya Kristen dan minoritasnya Islam, Islam yang harus kalah. Baru wajar namanya.

Kalau Khadhafi kurang ajar, yang salah adalah Islam. Kalau Palestina
banyak teroris, yang salah adalah Islam. Kalau Saddam Hussein nranyak, yang salah adalah Islam. Tapi kalau Belanda menjajah Indonesia 350 tahun, yang salah bukan Kristen. Kalau amerika Serikat jumawa dan adigang adigung adiguna kepada rakyat Irak, yang salah bukan Kristen. Bahkan sesudah ribuan bom dihujankan di
seantero Bagdad, Amerika Serikatlah pemegang sertifikat kebenaran, sementara yang salah pasti adalah Islam.

"Agama" yang paling benar adalah demokrasi. Anti demokrasi sama dengan setan dan iblis. Cara mengukur siapa dan bagaiman yang pro dan yang kontra demokrasi, ditentukan pasti bukan oleh orang Islam. Golongan Islam mendapat jatah menjadi pihak yang diplonco dan dites terus menerus oleh subyektivisme kaum non-Islam.

Kaum Muslimin diwajibkan menjadi penganut demokrasi agar diakui oleh peradaban dunia. Dan untuk mempelajari demokrasi, mereka dilarang membaca kelakuan kecurangan informasi jaringan media massaBarat atas kesunyatan Islam.

Orang-orang non-Muslim, terutama kaum Kristiani dunia, mendapatkan previlese dari Tuhan untuk mempelajari Islam tidak dengan membaca Al-Quran dan menghayati Sunnah Rasulullah Muhammad SAW, melainkan dengan menilai dari sudut pandang mereka.

Maka kalau penghuni peradaban global dunia bersikap anti-Islam tanpa
melalui apresiasi terhadap Qur'an, saya juga akan siap menyatakan diri
sebagai anti-demokrasi karena saya jembek dan muak terhadap kelakuan Amerika Serikat di berbagai belahan dunia. Dan dari sudut itulah demokrasi saya nilai, sebagaimana dari sudut yang semacam juga menilai Islam.

Di Yogya teman-teman musik Kiai Kanjeng membuat nomer-nomer musik, yang karena bersentuhan dengan syair-syair saya, maka merekapun memasuki wilayah musikal Ummi Kaltsum, penyanyi legendaris Mesir. Musik Kiai Kanjeng mengandung unsur Arab, campur Jawa, jazz Negro dan entah apa lagi. Seorang teman menyapa: "Banyak
nuansa Arabnya ya? Mbok lain kali bikin yang etnis 'gitu..."

Lho kok Arab bukan etnis?

Bukan. Nada-nada arab bukan etnis, melainkan nada Islam. Nada Arab tak diakui sebagai warga etno-musik, karena ia indikatif Islam. Sama-sama kolak, sama-sama sambal, sama-sama lalap, tapi kalau ia Islam-menjadi bukan kolak, bukan sambal, dan bukan lalap.

Kalau Sam Bimbo menyanyikan lagu puji-puji atas Rasul dengan mengambil nada Espanyola, itu primordial namanya. Kalau Gipsy King mentransfer kasidah "Yarim Wadi-sakib...", itu universal namanya. Bahasa jelasnya begini:
apa saja, kalau menonjol Islamnya, pasti primordial, tidak universal,
bodoh, ketinggalan jaman, tidak memenuhi kualitas estetik dan tidak bisa masuk jamaah peradaban dunia.

Itulah matahari baru yang kini masih semburat. Tetapi kegelapan yang ditimpakan oleh peradapan yang fasiq dan penuh dhonn kepada Islam, telah terakumulasi sedemikian parahnya. Perlakuan-perlakuan curang atas Islam telah mengendap menjadi gumpalan rasa perih di kalbu jutaan ummat Islam. Kecurangan atas Islam dan Kaum Muslimin itu bahkan diselenggarakan sendiri oleh kaum Muslimin yang mau
tidak mau terjerat menjadi bagian dan pelaku dari mekanisme sistem peradaban yang dominan dan tak ada kompetitornya.

"Al-Islamu mahjubun bil-muslimin". Cahaya Islam ditutupi dan digelapkan oleh orang Islam sendiri.

Endapan-endapan dalam kalbu kollektif ummat Islam itu, kalau pada suatu momentum menemukan titik bocor - maka akan meledak. Pemerintah Indonesia kayaknya harus segera mervisi metoda dan strategi penanganan antar ummat beragama. Kita perlu menyelenggarakan 'sidang pleno' yang transparan, berhati jernih dan berfikiran adil. Sebab kalau tidak, berarti kita sepakat untuk menabuh pisau dan mesiu untuk peperangan di masa depan.

Sumber : Buku Emha
http://www.goodreads.com/book/show/1380373.Iblis_Nusantara_Dajjal_Dunia

Minggu, 06 Februari 2011

Dari mana asalnya "NUR MUHAMMAD"...?





Ada kemiripan faham "Nur Muhammad" dalam Tasawuf, "Firman" dalam Injil Yohanes, dan "Logos" dalam Filsafat Neo Platonisme.

Injil Yohanes 1 : 1-14 mengutip ajaran logos ini, menurut pengertian Heraklitus, Stoa dan Platonis, isi kalimatnya sebagai berikut :

"Maka awal pertama adalah logos dan logos itu bersama-sama dengan Allah. Logos juga Allah dan segala sesuatu dijadikan olehnya, segala suatu yang telah terjadi. Dan logos itu telah menjadi Manusia dan tinggal bersama kita"

KONSEP FILSAFAT YUNANI

Plato memberi Orpheus untuk mengatakan (Dalam Tim. I, 312.26 dan seterusnya, dan 324.14 dan seterusnya, rujuk Proclus ibid., halaman 168).

…bahwa segala sesuatu tercipta dalam Zeus, setelah penelanan Phanes, walaupun penyebab segala sesuatu dalam kosmos muncul terutamanya dan dalam bentuk bersatu di dalamnya (sc. Phanes), mereka muncul secara sekunder dan dalam bentuk tertentu dalam Demiurge. Matahari, bulan, langit sendiri, segala elemen, dan Eros yang menjadi penyatu – semuanya wujud sebagai satu kesatuan ‘yang bercampur bersama dalam perut Zeus’ (Orph. Dari 167b.7 Kern).

Orang Yunani, dari Parmenides, mengubah konsep itu kepada Monisme, yang menjadikan Yang Esa hadir. Namun Proclus menunjukkan bahwa konsep-konsep ini, khususnya Idea-idea yang berasal dari Kehendak Nous, mempunyai asal-usul mereka dalam Chaldean Oracles (Kata-kata Hikmah Kasdim) (dari 37 Des Places):

Intelek Nous terpancar, melahirkan dengan kehendaknya yang tidak lelah kepada
Idea-idea berbagai bentuk; dan mereka keluar melayang dari sumber tunggal ini
Karena ini adalah nasihat dan pencapaian Nous. Namun mereka dibagikan oleh api kebijaksanaan dan disebarkan di kalangan makhluk-makhluk bijaksana yang lain. Karena tuan mereka telah meletakkan di hadapan kosmos berbagai bentuk ini satu model berakal yang kekal; dan kosmos berusaha sederhana untuk mengikuti jejak awalnya. Dan muncul dalam bentuk yang ia ada dan dipenuhi dengan berbagai jenis Idea. Untuk semua ini terdapat satu sumber, namun sementara mereka memecah keluar banyak yang lain telah berpecah dan tersebar melalui jasad-jasad kosmos, berkerumun seperti lebah sekitar ruangan-ruangan besar dunia, dan berputar-putar dalam berbagai arah. Idea-idea bijaksana ini, yang keluar dari sumber Nous, memegang pada kobaran api yang besar. Pada detik utama waktu yang tidak terhenti. Sumber Nous yang utama dan serba mencukupi ini telah memancar keluar Idea-idea generatif utama ini.

KONSEP KRISTIANI

PADA MULANYA ADALAH FIRMAN ( Yohanes 1:1-14)
1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
2. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
3. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
4. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
5. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. dst 6 s/d kita lewati.
6. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes.
7. Ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.
8. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
9. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
10. Ia telah ada di dunia, dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
11. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
12. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.
13. orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
14. Firman itu telah menjadi manusia, diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai anak tunggal bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Berbeda dengan penulis-penulis Injil lainnya, Yohanes tidak memulai Injilnya dengan pengenalan langsung dari Yesus yang historis. Sebaliknya ia menuntun pembacanya kepada Firman (bahasa Yunani 'LOGOS'), yang dipersamakan dengan Yesus pada akhir prolognya. Tak dapat disangkal, bahwa caranya menjurus kepada peristiwa-peristiwa historis ini, mempunyai pengaruh besar pada tafsiran keseluruhan kitab. Justru pengertian tentang arti "Firman" sebagaimana istilah ini dimengerti oleh pembaca pertama Injil ini penting sekali, sekalipun ada beberapa pendapat yang berbeda mengenai pernyataan ini. Satu tumpuan pendapat yang kuat mempertahankan hubungan-hubungan ide itu dengan dunia pemikiran Yunani. 'LOGOS' adalah kata Yunani yang searti dengan "firman", kadang-kadang ditulis 'RHEMA'. Padanan kata Ibrani "DABAR", berarti yang diucapkan maupun hal yang dikerjakan, atau suatu perkara. Dalam sastra Yohanes, 'LOGOS' menunjukkan Firman yang berpribadi. Istilah 'LOGOS' dipakai di kalangan para Stoa dalam menggambarkan prinsip budi ilahi 'LOGOS SPERMATIKOS' yang menyebabkan bertumbuhnya ciptaan alamiah. Ide ini lebih menyeluruh diperkembangkan selaku sesuatu yang berdiri sendiri dimana ide itu digunakan selaku alat melalui mana dunia diciptakan. Bahwa sebelum penciptaan, Firman telah ada. "Pada mulanya adalah Firman", 'EN ARKHE EN HO LOGOS'. Pernyataan Yohanes bahwa Firman itu adalah "hidup" ('ZOE') menyusul secara logis dari kegiatan kreatif-Nya. Pandangan tentang Firman selaku sumber hidup adalah asasi bagi Injil ini, karena Yohanes menyatakan tujuannya: agar pembaca memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Pada mulanya, sebelum dunia dijadikan, Firman sudah ada. Firman ada bersama Allah dan Firman sama dengan Allah. Sejak semula ia bersama Allah. Segalanya dijadikan melalui Dia, dan dari segala yang ada, tak satupun dijadikan tanpa Dia. ( Injil Johanes : 1 : 1-3)

KONSEP TASAWUF (YANG KELIRU) DALAM ISLAM

Sebelum dunia dijadikan Nur Muhammad sudah ada, segalanya dijadikan melalui Nur Muhammad, Segalanya dijadikan melaui Dia, dari segala yang ada, tak satupun dijadikan tanpa Dia. (Kitab Daqoiqul Akbar – Al Imam Abdurrahman bin Ahmad Qodhi)

Bandingkan dengan Hadits-hadits palsu ( مَوْ ضُوْع ) dan Hadits yang tidak jelas asal usulnya ( لاَ اَصْلَ لَهُ ) di bawah ini !

إِنَّ اللهَ خَلَقَ رُوْحَ النَّبِي صَلىَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ زَاتِهِ وَ خَلَقَ العَا لَمَ بِأَسْرِهِ مِنْ رُوْحِ محُمَّدٍ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّم
"Bahwa Allah menjadikan Ruh Nabi Muhammad ( Nur Muhammad ) daripada Dzat-Nya. Dan dijadikan Alam seluruhnya dari pada Ruh Nabi Muhammad (Nur Muhammad)" ( Al Hadits, bagaimana Matan dan Sanadnya ? )

خَلَقْتُ الأَ شْيَاءَ ِلأَجْلِكَ وَخلَقْتُكَ ِلأَجْلِى

"Aku jadikan sesuatu adalah karenamu ya Muhammad, dan aku jadikan kamu adalah aku"

أَنَا مِنَ اللهِ وَالمُؤْمِنُوْنَ مِنِّى

"Aku yang pertama dijadikan, (yakni Nur Muhammad), dan sekalian mu'min adalah daripadaku"

اَوَّلُ مَا خَلَقَ اللهُ نُوْرُ نَبِيِّكَ ياَ جَابْر

" Pertama yang dijadikan Allah adalah Cahaya Nabimu (Nur Muhammad), Wahai Jabir "

خَلَقْتُ نُوْرَ مُحَمَّدٍ إِثْنَى اَلْفِيْنَ سَنَةٍ قَبْلَ خَلَقْتُ آ دَمَ

"Kujadikan Nur Muhammad 2000 tahun sebelum kujadikan Adam"

اِنَّ اللهَ قَبَضَ قَبْضَةً مِنْ نُوْرِهِ فَقَالَ لَهَا : كُوْنِي مُحَمَّدًا

"Sesungguhnya Allah menggenggam segenggam cahaya, lalu berfirman, Jadilah engkau Muhammad" !

لمَاَّ اقْتَرَفَ آدَمُ الْخَطِيْئَةَ قَالَ : يَا رَبِّ أَسْاءَ لُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدِ لِمَا غَفَرْ تَ لِي

"Ketika Adam melakukan kesalahan, dia berkata, Wahai Tuhanku, aku memohon kepadaMu dengan hak Muhammad untuk mengampuniku"

Coba anda bandingkan Kata Sabda, Firman, atau Logos dengan Nur Muhammad di atas !

PANDANGAN ISLAM YANG SEBENARNYA

Bahwa hanya Malaikat yang diciptakan dari "Nur", sedangkan manusia di ciptakan asalnya adalah dari "Tanah". Apakah Nabi Muhammad termasuk Malaikat ? Padahal Nabi dilahirkan seperti manusia biasa. Maka Allah menyuruh Nabi Muhammad mengatakan :

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ

Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". (QS. Al Kahfi : 110)

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan Abdu bin Humaid, berkata Abdu: Telah mengkhabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Rafi' berkata: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "

Malaikat diciptakan dari cahaya (nur), Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan (ciri-cirinya) untuk kalian." (HR. Muslim No. 5314)

Hadits palsu tersebut juga bertentangan dengan sabda Nabi :

إن أول ما خلق الله تعالى القلم، فقال له: اكتب، فجرى في تلك الساعة بما هو كائن إلى يوم القيامة

"Sesungguhnya, pertama-tama yang diciptakan Allah Ta'ala adalah qalam (pena), lalu Allah berfirman kepadanya : Tulislah ! Maka ditulislah pada saat itu apa yang terjadi sampai hari kiamat." (HR. Ahmad)

"Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan oleh Allah adalah PENA, dan Allah memerintahkannya untuk menulis segala sesuatu yang akan terjadi". (HR. Abu ya'la 1/123, Baihaqi dalam Asma' was Shifat hal. 271)

Silahkan dibaca juga link ini :
http://pustakaimamsyafii.com/perjalanan-nur-muhammad.html
Wallahu 'alam.
Anwar Baru Belajar