Salurkan Infaq Anda untuk PEMBANGUNAN GEDUNG MADRASAH DINIYAH MUHAMMADIYAH SIDOMULYO KEC.ANGGANA KAB.KUKAR melalui: BRI UNIT ANGGANA No. Rek. 4565.01.003179.53.3 a.n. PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH ANGGANA

AmirHady RadioOnline

Free Shoutcast HostingRadio Stream Hosting

lazada

Selasa, 22 Juli 2008

"Yesterday is a history, tomorrow is a mystery, and today is a gift"

Jika Anda sudah menonton film Kungfu Panda, pasti pernah mendengar
kalimat di atas. Guru Oogway –seekor kura-kura tua- dalam satu
kesempatan di tepi bukit mengucapkan kalimat penuh makna itu kepada
Po, Panda gemuk nan lucu yang baru saja dinobatkan sebagai pejuang
naga (dragon warriors).

Meski sempat dibuat terpingkal-pingkal selama menonton film ini,
tetapi saya tidak ingin bercerita lebih jauh tentang film Kungfu Panda
meski banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik. Karena saya lebih
tertarik membahas kalimat bijak di atas yang sebenarnya mengandung
makna terdalam dari kehidupan ini.

Kita diajarkan untuk selalu berdoa sebelum dan sesudah tidur. Doa
sebelum tidur yang menyaratkan kepasrahan diri kepada Yang Maha
Menguasai Kehidupan, kepada satu-satunya yang memiliki hak mematikan
serta menghidupkan setiap insan. Hingga detik sebelum mata terpejam,
tak satu pun yang mampu menguak rahasia Allah, apakah esok hari kita
masih hidup atau berlanjut ke kehidupan berikutnya. Maka kemudian, di
pagi hari Allah berkendak mengembalikan ruh kepada jasad yang
tertidur, atau berkehendak pula menahan ruh dan membiarkan jasad itu
tertidur selamanya.

Bagi yang diberi kesempatan untuk bangun di pagi hari, maka doa pun
kembali terucap dengan melontarkan segenap pujian kepada Yang
Menghidupkan dari kematian sementara selama tertidur. Sepenuhnya kita
sadar, bukan kita yang membangunkan diri sendiri. Bukan karena alarm
yang kita setting sesuai waktu yang diinginkan, tapi benar-benar
karena Allah berkehendak memberi kesempatan kepada hamba-Nya.

Hari ini adalah anugerah terbesar dalam kehidupan setiap manusia.
Karena ia takkan pernah tahu apakah masih punya kesempatan di hari
esok. Hal yang patut dilakukannya pada hari ini adalah bersyukur dan
kemudian mengisi hari itu dengan segunung kebajikan, berupaya sekuat
hati mengurangi timbangan keburukan.

Belajar dari hari-hari yang sudah berlalu, tidak mengulangi kesalahan
dan kekeliruan di masa lalu, kemudian melakukan yang lebih baik di
hari ini seolah hari terakhir dalam hidup. Sebab kita memang
benar-benar tidak akan pernah tahu apa yang bakal terjadi sesudah hari
ini.

***

Semestinya belum berani kita memejamkan mata sebelum tahu persis
timbangan kebaikan di hari ini melebihi keburukan yang dilakukan.
Takutlah bila tak membawa cukup bekal saat menghadap Sang Penguasa
hari pembalasan.

Sayangnya, begitu ringan seolah tanpa beban diri ini memejamkan mata.
Seakan yakin esok masih bisa menatap mentari pagi. Ya Allah, ajari
lidah ini untuk tak pernah lupa memuji-Mu dan mensyukuri hari disaat
hamba masih bisa memohon ampunan-Mu.(bayugautama@yahoo.com)

Tidak ada komentar: