Salurkan Infaq Anda untuk PEMBANGUNAN GEDUNG MADRASAH DINIYAH MUHAMMADIYAH SIDOMULYO KEC.ANGGANA KAB.KUKAR melalui: BRI UNIT ANGGANA No. Rek. 4565.01.003179.53.3 a.n. PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH ANGGANA

AmirHady RadioOnline

Free Shoutcast HostingRadio Stream Hosting

lazada

Jumat, 13 Desember 2013

Tentang Nasehat

mendengarkan nasehat dalam pengajian
Nasehat itu penting, begitu pentingnya nasehat, maka ianya merupakan salah satu standar bahwa orang itu tidak berada dalam kerugian dalam kehidupan ini. Baik ianya sebagai pemberi nasehat maupun sebagai orang yang menerima nasehat, itulah namanya saling nasehat-menasehati. Hal tersebut bisa kita temukan sebagai petunjuk Allah SWT dalam firman-Nya di surat Al-‘Ashr (103) ayat 1 s.d 3. Yang berbunyi :

1. demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
                Dari petunjuk Allah SWT yang terdapat dalam Al-Qur’an di atas, maka kita akan mendapat informasi bahwa setiap manusia berada dalam kerugian dan tidak akan beruntung, di manapun dia berada, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Selanjutnya Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang memberi solusi supaya manusia itu tidak merugi, yaitu pertama dengan beriman, yang kedua dengan mengerjakan amal saleh, dan yang ketiga dengan saling nasehat menasehati, yang materi nasehat itu adalah tentang kebenaran dan tentang kesabaran. Materi kebenaran itu adalah agama, yaitu agama Islam. Jadi nasehat tentang kebenaran itu adalah pemahaman dan pengertian yang benar akan keyakinan terhadap ajaran dan nilai-nilai serta tuntunan dalam mengamalkan agama Islam. Sedang nasehat tentang kesabaran itu adalah upaya untuk bersikap yang benar dalam mengamalkan ajaran Agama Islam tersebut. Kesabaran adalah modal dasar bagi upaya untuk memahami dan mengerti serta mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan secara nyata, sebab kalau tidak ada kesabaran, biasanya manusia akan putus asa.
            Kemudian nasehat itu disampaikan kepada siapa saja? Secara hirarki maka yang pertama-tama diberi nasehat adalah diri sendiri, artinya dianya mempunyai pemahaman yang cukup tentang apa yang dinasehatkan. Kemudian nasehat itu disampaikan kepada keluarga yang paling dekat, yaitu pasangan hidup yaitu istri atau suami dan anak-anak. Hal ini sesuai dengan petunjuk Allah SWT dalam Al-Qur’an surat  At-Tahrim (66) ayat 6 yang berbunyi :
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
            Dari pemahaman atas ayat di atas, bahwa  hakekatnya kita saling nasehat menasehati untuk diri dan keluarga itu dalam rangka menjaga diri sendiri dan keluarga dari api neraka. Itulah kerugian yang akan dirasakan oleh manusia apabila tidak beriman, tidak beramal saleh dan tidak saling menasehati.(ay.1)

Tidak ada komentar: