Dalam kesempatan ceramahnya pada Acara Peresmian Gedung Dakwah PD Muhammadiyah Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur di Tenggarong (21-2-2008), Din Syamsuddin menyampaikan, kenapa Muhammadiyah memiliki amal usaha yang sangat banyak? bahkan oleh pers barat disebut terbesar? Hal itu tidak lain, lanjut beliau di depan Plt.Bupati Kutai Kartanegara, Ketua DPRD Kutai Kartanegara dan Asisten IV Bidang Kesejahteraan Rakyat Setkab Kutai Kartanegara serta hadirin yang lain, adalah karena faham keagamaan warga Muhammadiyah yang mengamalkan “tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah”, demikianlah teologi dan idiologi beramal dalam Muhammadiyah. Artinya semangat memberi, berinfaq, bersedekah lebih diutamakan dan itu diamalkan langsung secara ikhlas oleh warga Muhammadiyah, ungkap beliau. Lebih lanjut menurut Din Syamsuddin, warga Muhammadiyah berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan iman ke dalam bentuk amal sosial yang nyata, oleh karena itu berdirilah amal usaha Muhammadiyah di mana-mana. Namun sebaliknya, bila Muhammadiyah dibantu oleh pihak lain, baik masyarakat atau pemerintah, baik itu berupa hibah, wakaf atau lainnya, maka dengan penuh amanah akan menjaga dan memelihara bantuan tersebut. Makanya lanjut beliau, semua amal usaha tersebut, bahkan semua aset yang dikelola oleh Muhammadiyah adalah milik persyarikatan, tidak ada milik perorangan.
Sehubungan dengan itu kata beliau, perlunya kita melakukan tahaddud bin ni’mah yaitu memberitakan atau menyampaikan keberadaan amal usaha tersebut kepada khalayak, bukan berarti riya atau sombong, tetapi agar orang lain ikut juga merasakan nikmat yang diterima Muhammadiyah. Dan tahaddud bin ni’mah juga memotivasi warga Muhammadiyah agar tidak berhenti beramal dan senantiasa meningkatkan kualitas amal tersebut.
Dibagian lain, Din Syamsuddin berpesan kepada warga Muhammadiyah khususnya dan Umat Islam pada umumnya untuk menjadi problem solver yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, jangan malah menjadi part of the problem (bagian dari masalah), sebagai contoh beliau kemukakan bahwa sekarang ini negara sedang berusaha mengatasi masalah kemiskinan, karena yang miskin itu banyak umat Islam, maka umat Islam menjadi bagian dari masalah, belum menjadi problem solver. Demikin pula dalam masalah kebodohan, umat Islam masih menjadi part of the problem, lanjut beliau.
Pada kesempatan itu, Din Syamsuddin selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah bersama Syamsuri Aspar selaku Plt.Bupati Kutai Kartanegara menandatangani Berita Acara Pinjam Pakai Gedung SD Muhammadiyah Tenggarong dari Pemkab Kutai Kartenagara kepada PD Muhammadiyah Kutai Kartanegara.
Sehubungan dengan itu kata beliau, perlunya kita melakukan tahaddud bin ni’mah yaitu memberitakan atau menyampaikan keberadaan amal usaha tersebut kepada khalayak, bukan berarti riya atau sombong, tetapi agar orang lain ikut juga merasakan nikmat yang diterima Muhammadiyah. Dan tahaddud bin ni’mah juga memotivasi warga Muhammadiyah agar tidak berhenti beramal dan senantiasa meningkatkan kualitas amal tersebut.
Dibagian lain, Din Syamsuddin berpesan kepada warga Muhammadiyah khususnya dan Umat Islam pada umumnya untuk menjadi problem solver yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, jangan malah menjadi part of the problem (bagian dari masalah), sebagai contoh beliau kemukakan bahwa sekarang ini negara sedang berusaha mengatasi masalah kemiskinan, karena yang miskin itu banyak umat Islam, maka umat Islam menjadi bagian dari masalah, belum menjadi problem solver. Demikin pula dalam masalah kebodohan, umat Islam masih menjadi part of the problem, lanjut beliau.
Pada kesempatan itu, Din Syamsuddin selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah bersama Syamsuri Aspar selaku Plt.Bupati Kutai Kartanegara menandatangani Berita Acara Pinjam Pakai Gedung SD Muhammadiyah Tenggarong dari Pemkab Kutai Kartenagara kepada PD Muhammadiyah Kutai Kartanegara.