Salurkan Infaq Anda untuk PEMBANGUNAN GEDUNG MADRASAH DINIYAH MUHAMMADIYAH SIDOMULYO KEC.ANGGANA KAB.KUKAR melalui: BRI UNIT ANGGANA No. Rek. 4565.01.003179.53.3 a.n. PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH ANGGANA

AmirHady RadioOnline

Free Shoutcast HostingRadio Stream Hosting

lazada

Sabtu, 24 Juni 2006

penyimpangan dalam beragama

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan seseorang menjadi menyimpang dalam beragama, yaitu :
1. Memperturutkan Hawa Nafsu
Allah SWT, Tuhan yang tahu betul tentang sifat dan tabiat kita sebagai manusia, telah menginformasikan kepada kita bahwasanya akan ada orang yang akan menjadikan hawa nafsu sebagai tuhan. Akan ada orang yang saat hidupnya hanya digunakan untuk mengejar kesenangan saja. Akan ada orang yang dalam mengisi hidup, hanya memperturutkan hawa nafsu.

Orangnya giat bekerja untuk mencari uang, oleh karena itu mempunyai penghasilan yang relatif cukup tinggi, tapi semuanya digunakan untuk bersenang-senang saja, seperti makan-minum sepuasnya, beli pakaian setiap bulan sekali, belanja di mall atau toko swalayan setiap minggu. Bersenang-senang dan menyanyi di café atau karaoke setiap malam. Pendek kata setiap hari setelah bekerja, sisa waktu sebelum tertidur malam dipergunakan untuk mencari kepuasan. Orang-orang seperti ini mempunyai prinsif yang penting happy yang penting enjoy.
Pola dan gaya hidup yang hanya mengejar kesenangan demikian disebut dengan gaya hidup hedonistik. Dalam Islam bisa kita sebut dengan pola atau gaya hidup hanya memperturutkan hawa nafsu saja.

Untuk itu mari kita perhatikan firman Allah SWT dalam Al Qur’an surah Al-Jatsiyah ayat 23:

“Maka pernahkan kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?.”

Dari ayat tersebut, bagi orang-orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhan alias bagi orang yang selalu memperturutkan hawa nafsu akan menjadi orang yang sesat, pendengaran dan hatinya akan dikunci mati oleh Allh SWT, makanya akan sulit untuk diingatkan atau dinasehati, penglihatannya ditutup, sehingga sulit untuk melihat dan membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana halal mana yang haram.
Kalau hari jum’at, kadang orang tersebut ikut juga sholat jum’at berjamaah, tapi nasehat atau tausiah dari khatib yang sedang berkhutbah, hanya masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. Dalam acara peringatan hari besar agama seperti peringatan Isra Mi’raj, atau peringatan Maulid, atau peringatan tahun baru Islam, orang-orang ini juga hadir, karena diundang oleh panitia, tapi sekali lagi, tausiah dan nasehat dari para penceramah yang menguraikan hikmah peringatan tersebut hanya menjadi angin lalu saja, tidak membekas di hati sanubari mereka, karena pendengaran, hati dan penglihatan mereka telah ditutup dan kunci mati oleh Allah SWT.

2. Terlalu Berlebihan Mencintai Harta
Sikap manusia yang terlalu berlebihan dalam mencintai harta sangat dikecam oleh Allah SWT dan Rasulullah saw. Sikap yang sering disebut sebagai materialistic ini adalah hidupnya selalu diukur dengan berapa banyak orang mempunyai harta. Semua aktifitasnya selalu ditakar apakah menghasilkan uang atau tidak. Semua kegiatannya diukur apakah bisa menambah harta atau tidak.

Silahkan buka Al Qur’an Al Karim, dan mari kita perhatikan Surah Ali Imran ayat 14-15 :

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan (kendaraan) binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah: Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?. Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan, serta keridhoan Allah: Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya”.

Memang Allah SWT menjadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, seperti wanita, anak-anak, harta yang banyak, emas permata, kendaraan, bisnis yang berhasil, sebab itulah kesenangan hidup di dunia, tetapi Allah SWT telah mengabarkan juga ada yang lebih baik dari itu, yaitu surga, dan surga itu hanya disediakan bagi orang-orang yang taqwa dan diridhoi Allah SWT.

3. Terlalu Berlebihan Mencitai Dunia
Mencintai kehidupan dunia melebihi akhirat.membuat manusia menjadi celaka dan akan mendapat siksa yang sangat pedih, mari kita perhatikan Al Qur’an Surah Ibrahim ayat 2-3:

“Allah yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi. Dan celakalah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih. Yaitu orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.”
Dari ayat di atas sudah jelas bahwa, manusia akan berada dalam kesesatan yang jauh.

4. Segala macam bentuk kemusyrikan. Al Qur’an surah An-Nissa ayat 48

“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar.”

5. Segala macam bentuk bid’ah. Sabda Rasulullah saw :

“Aisyah berkata bahwa Rasulullah saw telah bersabda: Barangsiapa mengerjakan suatu amal yang bukan berdasar perintah kami, ia ditolak” (HR Muslim, Shahih Muslim, Kitab al-Uqdhiyah, no.3243).

“Dari Jabir ibn Abdullah bahwa Rasulullah saw bersabda, Amma ba’du, sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah firman Allah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad saw. Sejelek-jelek masalah adalah yang dibuat-buat (muhdatsat), dan setiap yang dibuat-buat (bid’ah) adalah sesat” (HR Muslim, Shahih Muslim, kitab al-Jum’ah, no.1435). Dalam matan an-Nasaiy ada tambahan “Dan setiap yang sesat berada di dalam neraka” (Sunan an-Nasaiy, Shalat Al-‘Idain, no.1560).

Selasa, 06 Juni 2006

gempa yogya dan aqidah umat Islam

Dalam sebuah perbincangan di kantor mengenai bencana gempa diYogjakatra, terbentuk sebuah opini bahwa kejadian tersebut disebabkanoleh "marahnya" penguasa laut selatan, karena Sultan Yogja sudah tidakmengadakan persembahan lagi.

Sangat memperihatinkan opini tersebut, sebab di jaman seperti initernyata masih kita temui bahwa aqidah umat Islam masih sangat sangatmenyedihkan. Ini menunjukkan pula bagaimana pemahaman keagamaanmasyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam sangat rendah.

Wahai para da'i dan mubaligh! tugas anda semakin berat......, teruslahberjuang......!